Biaya Tebas Bayang Irigasi BBWS Wilayah VIII Lubuklinggu di Warnai KKN 

MERCURENEWS.COM _ SUARA ramai di tengah gemuruh krisis air, menonjol gosip penggunaan anggaran tebas bayang saluran irigasi berpotensi disalahgunakan.***

Secara spesifikasi. Dikatakan, sumber tepercaya yang nama tidak mau disebutkan bercerita kepada mercurenews.com bahwa pekerjaan ‘tebas bayang’ atau pembersihan rumput liar diarea irigasi primer maupun sekunder yang dilaksanakan oleh Balai Besar Wilayah Sumatera (BBWS) Sungai VIII Wilayah Lubuklinggau rentan menyimpang.

“Mestinya, pelaksanaan tebas bayang diilakukan setiap triwulan sekali. Namun, kenyataan dilapangan hanya sekali dikerjakan”. Selanjutnya, pelaksanaan tebas bayang seharusnya dilaksanakan BBWS VIII melalui perkumpulan petani pengguna air.”Nyatanya, pekerjaan tersebut dilaksanakan oleh Orang dalam itu sendiri melalui tenaga honorer,” terangnya.

Alokasi dana. Sambungnya, ditahun 2025 ini lebih satu miliar direalisasikan setiap triwulan sebesar Rp.300 juta untuk membiayai pekerjaan tebas bayang.

“Ia, pelaksanaan Swakelola melibatkan tenaga honorer. Akuinya, hanya saja nilai biaya yang dibayarkan untuk pekerjaan tidak senilai itu, berkisar diangka Rp.70 jutaan,” jelas sumber, Senin (10/11/2025).

Sementara itu menyangkut persoalan tersebut pihak BBWS VIII Wilayah Watervang belum berhasil di wawancarai hingga berita dilansir.

*Cakok*

About Mercure548

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *