MERCURENWES. Com – TERBUKTI, terkait lelang dua paket mega proyek pembangunan RSUD di Muara Beliti sepi peminat.***
Mengapa, perusahaan swasta tidak tertarik mengikuti tender proyek ini? mari kita telusuri lebih dalam mulai pengumuman lelang dua paket pekerjaan pembangunan RSUD di Muara Beliti tahun 2024 yang diselenggarakan melalui Unit Layanan Pengadaan (ULP) Musi Rawas (Mura).
Jumlah peserta tender 5 (Lima) perusahaan pada Lelang Pembangunan Gedung Rawat Inap KRIS CSSD Laboratorium dan Laundry dengan nilai pagu Rp.16.636.600.000,00 bersumber dari anggaran DAK Fisik RSUD Dr.Sobirin tahun 2024, dalam pelaksanaan lelang peserta yang menawar satu perusahaan yaitu Cahaya Agung Perdana Karya.
Begitu juga, pada paket senilai Rp.20.000.000.000,00 dalam Lelang Lanjutan Pembangunan RSUD di Muara Beliti, sumber anggaran APBD Dinas PUCKTRP Musi Rawas tahun 2024 dari 4 (Empat) peserta tender yang melakukan penawaran hanya satu peserta Cahaya Agung Perdana, dan Cahaya Agung Perdana sebagai pemenang dua paket pekerjaan pembangunan kontruksi dari istansi berbeda.
Cahaya Agung Perdana, juga sebagai pemenang tender dua paket pekerjaan pembangunan Rumah Sakit tahun lalu 2023, meliputi Pembangunan Lanjutan Gedung IRNA/IRJ RSUD senilai Rp.17.794.067.000,00 dan Lanjutan Pembangunan RSUD Musi Rawas di Muara Beliti Tahun 2023, senilai Rp.29.191.919.000,00
Memandang serangkaian proses lelang, mulai penawaran sampai penetapan pemenang pembangunan RSUD Musi Rawas di Muara Beliti terdapat perbuatan tidak patut.‘Persekongkolan’ antara penyedia dengan Pokja untuk mencari keuntungan pribadi yang diduga kuat mengatur peket kepada pemenang yang sudah ditentukan jaug sebelum proses tender dimulai.
Mengenai hal ini, PLT Kepala ULP atau Kabag Pengadaan Barang/Jasa (PBJ) Kabupaten Musi Rawas Fadlu Robby, sampai kini belum berhasil diwawancarai hingga berita dilansir. Rabu 28 Agustus 2024.
*Cakok*